Dalam pengujian kimia umumnya kita melakukan pengulangan untuk memastikan hasil. Hal ini dilakukan dalam upaya pengendalian mutu presisi pengujian. Ketika pengulangan tersebut dilakukan dalam jumlah yang banyak, misalkan tujuh kali pengulangan, maka kita dapat menggunakan rumus RSD maupun Standar deviasi untuk melakukan evaluasi terhadap presisi. Nilai RSD tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai dalam metode standar atau umumnya dibandingkan terhadap nilai yang terdapat dalam tabel Horwitz atau rumus CV Horwitz.
Pada kenyataannya, pada pengujian kimia di laboratorium sangat tidak mungkin jika melakukan pengulangan pengujian yang cukup banyak, misalkan sampai 7 kali pengulangan, karena akan menjadikan waktu dan biaya analisis menjadi sangat mahal. Umumnya pengujian contoh di laboratorium hanya dilakukan sebanyak dua kali pengulangan. Lalu bagaimana cara melakukan evaluasi presisi pengujian tersebut? Nah.....ketika pengujian dilakukan secara duplo, pengendalian mutu presisi dapat dilakukan dengan menghitung Relative Percent Difference (RPD). RPD ini digunakan untuk mengevaluasi besarnya perbedahan diantara dua data hasil pengukuran/pengujian. Rumus RPD dapat dituliskan sebagai berikut:
Umumnya diberbagai motode pengujian baku, seperti SNI, batasan nilai %RPD adalah 10. Pengujian dikatakan teliti atau presisi apabila %RPD kurang dari 10, sebaliknya jika nilainya lebih besar atau sama dengan 10 berarti nilai pengukuran tidak teliti sehingga perlu dilakukan pengukuran/pengujian ketiga (triplo)
Dasar refrensinya apa ya Pak/Bu?
BalasHapus