Akurasi (Trueness) merupakan hal yang sangat penting dalam analisis kimia. Untuk
itu di dalam analisis kimia pengendalian mutu akurasi (Trueness) sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara penentuan
trueness dalam analisis kimia adalah
dengan menghitung persen recovery-nya.
Menurut Eurachem (2014), persen recovery
atau perolehan kembali merupakan konsentrasi total dari analit yang dianalisis
atau “jumlah yang terekstraksi” dalam kondisi pengujian tertentu.
Dalam perhitungan persen recovery ini,
umumnya dilakukan dengan membandingkan suatu nilai yang diperoleh dengan nilai
pada sertifikat bahan acuan (RM/Reference
Material), sehingga disebut juga dengan istilah relative recovery. Menurut Eurachem (2014), perhitungan relative recovery ini dapat dilakukan
dengan dua acara yaitu relative %
recovery (R) dan relative spike
recovery (R’).
1. Relative
% recovery
(R)
Relative % recovery dihitung dengan
cara membandingkan nilai konsentrasi analit hasil pengujian dengan nilai bahan
acuan yang dinyatakan dalam sertifikat dikalikan 100.
2. Relative
spike recovery
(R’)
Relative spike recovery dihitung dengan cara
membandingkan perbedaan antara rata-rata nilai spike dan nilai rata-rata dengan konsentrasi spike yang ditambahkan. Nilai
rata-rata dapat menggunakan matriks blanko atau sampel
tanpa dispike.
Selain rumus perhitungan relative spike
recovery (R’) menurut Eurachem (2014) diatas, perhitungan % recovery
menggunakan matrix spike juga dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus yang terdapat dalam American Standard
Testing Method (ASTM). Kalau dari segi terminology, bedanya ASTM tidak
menggunakan istilah relative, tapi diistilahkan dengan persen recovery dari
spike (P), dengan rumus:
Meskipun sama-sama digunakan untuk
menghitung persen perolehan kembali dari suatu metode yang digunakan, namun
kedua cara perhitungan persen recovery tersebut memiliki kegunaan yang agak
berbeda. Relative % recovery umumnya digunakan untuk validasi metode uji dalam
hal akurasinya, sedangkan perhitungan % recovery dengan matriks spike, selain
untuk mengetahui akurasi metode uji juga dapat digunakan untuk memeriksa adanya
interferensi pada matriks spesifik yang sedang diuji. Sehingga perhitungan %
recovery dengan menggunakan teknik matriks spike ini cocok digunakan untuk
pengendalian mutu pengujian.
Menurut
ASTM D 4327 – 03, pengendalian mutu pengujian kimia sampel air menggunakan
matriks spike adalah sebagai berikut:
1.
Lakukan
matriks spike sekurang-kurangnya satu sampel dari setiap batch dengan cara menspiking
suatu aliquot sample dengan konsentrasi yang diketahui dan dilakukan sesuai
metode analitik yang tepat.
2.
Konsentrasi
spike ditambah konsentrasi background dari analit di air tidak boleh melebihi
batas atas kalibrasi standar. Kadar sampel yang sudah dispike harus
menghasilkan konsentrasi sebesar 2-5 kali konsentrasi analit di dalam sampel
tanpa spike, atau 10-50 kali lebih besar dari limit deteksi metode uji.
3.
Hitung
persen recovery dari spike (P) menggunakan persamaan 3 di atas.
Persen recovery dari spike harus berada
dalam batas keberterimaan. Keberterimaan recovery spike bergantung pada
konsentrasi dari komponen yang diinginkan. Menurut Abdul Rohman (2016) dalam
bukunya berjudul Validasi dan penjaminan mutu metode analisis kimia, persentase
perolehan kembali (Recovery) yang
diterima sesuai dengan level konsentrasi analit adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Nilai Persentase Perolehan Kembali (% recovery)
Analit (%)
|
Fraksi analit
|
Satuan
Konsentrasi
|
Kisaran
perolehan kembali (%)
|
100
|
1
|
100%
|
98-102
|
10
|
10-1
|
10%
|
98-102
|
1
|
10-2
|
1%
|
97-103
|
0.1
|
10-3
|
0.1%
|
95-105
|
0.01
|
10-4
|
100 ppm
|
90-107
|
0.001
|
10-5
|
10 ppm
|
80-110
|
0.0001
|
10-6
|
1 ppm
|
80-110
|
0.00001
|
10-7
|
100 ppb
|
80-110
|
0.000001
|
10-8
|
10 ppb
|
60-115
|
0.0000001
|
10-9
|
1 ppb
|
40-120
|
Sumber: (Abdul Rohman, 2016)
Referensi:
·
ASTM
D 4327 – 03
·
Eurachem.
2014. The Fitness for Purpose of
Analytical Methods: A Laboratory Guide to Method Validation and Related Topics.
Second Edition. ISBN 978-91-87461-59-0.
·
Rohman,
Abdul. 2016. Validasi dan Penjaminan
Mutu Metode Analisis Kimia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar