Neraca
analitik merupakan alat ukur yang sangat penting dalam kegiatan pengujian di
Laboratorium Kimia. Neraca analitik sering digunakan untuk menimbang bahan
acuan dalam pembuatan larutan standar. Neraca analitik ini juga umumnya
digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur lainnya misalnya alat ukur volumetrik
(diluter, labu ukur, pipet volume, buret, dll). Oleh karena itu kinerja neraca
analitik sangat berpengaruh terhadap nilai hasil pengujian.
Kalibrasi
berkala dan pemeliharaan neraca diperlukan untuk memastikan neraca yang
digunakan sesuai dengan spesifikasinya. Neraca yang terkalibrasi dipastikan
mempunyai akurasi yang sesuai dengan spesifikasi pabrik. Kalibrasi neraca
dilakukan pada saat di instal, setelah di servis maupun kalibrasi/pengecekan
antara. Alasan neraca perlu di kalibrasi pada saat setelah diinstal adalah :
· Pertama, karena goncangan
akibat transportasi akan menyebabakn perubahan pada spesifikasi neraca
· Kedua, pembacaan elektronik
dari neraca tergantung pada ketinggian dari permukaan laut.
Pengecekan
antara (intermediate checks) merupakan
pengecekan yang dilakukan oleh laboratorium diantara dua waktu kalibrasi untuk
memastikan kinerja peralatan ukur maupun uji tetap baik. Karena pentingnya
pengecekan antara ini sehingga tidak heran jika pengecekan antara diatur di
dalam 2 klausul sekaligus pada standar internasional laboratorium ISO/IEC 17025:2017, yaitu klausul 6.4 (Equipment) dan klausul 7.7 (Ensuring the validity of
results).
“6.4.10 When intermediate checks are necessary to maintain confidence in
the performance of the equipment, these checks shall be carried out according to a
procedure”
“6.4.10 Ketika pengecekan
antara diperlukan untuk menjaga kepercayaan dalam kinerja peralatan,
pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur”.
Dalam klausul 7.7.1. berbunyi:
“The laboratory shall have
a procedure for monitoring the validity of results. The resulting data shall be recorded
in such a way that trends are detectable and, where practicable, statistical
techniques shall be applied to review the results. This monitoring shall be
planned and reviewed and shall include, where appropriate, but not be limited
to:
a)…….
e)
intermediate checks on measuring equipment;”
Bagi laboratorium yang sudah atau hendak mengimplementasikan sistem
mutu ISO/IEC 17025:2017, pengecekan antara ini sangat penting dilakukan untuk
setiap alat ukur maupun alat uji yang berpengaruh terhadap hasil uji, salah
satunya adalah neraca analitik. Untuk itu hendaknya kita sebagai personil
laboratorium memiliki sedikit pegetahuan mengenai bagaimana cara melakukan
pengecekan antara, khususnya neraca analitik ini.
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengecekan antara neraca analitik
ini tentunya yang pertama adalah neraca analitik yang akan dikalibrasi atau
dicek. Yang kedua neraca tersebut dikalibrasi menggunakan standar berat anak
timbangan dengan massa jenis 8000 kg/m3. Tentu saja anak timbangan
yang digunakan ini sudah dikalibrasi oleh laboratorium pengkalibrasi yang
terakreditasi oleh KAN. Selain anak timbangan, pada saat kalibrasi, diperlukan
standar suhu, yaitu thermometer dengan akurasi 0,2oC untuk mengukur
temperatur udara di ruang kalibrasi.
Prosedur Pengecekan Antara
Sebelum dilakukan pengecekan/kalibrasi antara, hendaknya
dilakukan beberapa langkah persiapan untuk menjamin validitas nilai hasil
pengecekan antara tersebut. Persiapan tersebut meliputi:
· Mengumpulkan
informasi yang diperlukan
· Perhatikan
kondisi dan lokasi penyimpanan neraca. Buat catatan yang kira-kira akan
mempengaruhi penimbangan (kebersihan, meja tidak kokoh dan tidak datar).
· Neraca sudah dinyalakan
minimal 1 jam sebelumnya.
· Tempatkan
standar massa anak timbangan pada sisi neraca, dan biarkan selama beberapa saat
untuk mengkondisikan ke temperatur ruang.
· Tempatkan termometer
standar disebelah neraca untuk mengukur temperatur udara di ruangan
Setelah langkah persiapan tersebut maka barulah dilakukan
pengecekan antara terhadap neraca analitik. Ada beberapa parameter yang dilakukan
dalam pengecekan antara neraca analitik ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Linieritas
Dalam linieritas ini digunakan
minimum 5 standar acuan massa yang berbeda dari massa mendekati nol sampai
dengan mendekati kapasitas neraca. Misalkan neraca dengan kapasitas 210 gram.
2. Repeatability
Pengecekan
repearability (presisi) ini dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1. Anak timbangan yang digunakan minimal dua buah yaitu sekitar 0,5
dan 0,9 dari kapasitas maksimum neraca analitik.
2. Masing-masing anak timbangan tersebut ditimbang 10 kali,
kemudian dihitung: pembacaan rata-rata (mean), standar deviasi (SD), dan %RSD.
3. Hitung nilai keberterimaan. Neraca dalam keadaan baik apabila
nilai SD yang dihasilkan kurang dari 3 kali perubahan massa terkecil (readability=d)
yang dapat dideteksi oleh neraca tersebut.
Contoh:
3. Pengecekan Of Centre Loading
Pengecekan of Centre Loading merupakan pengukuran perbedaan
posisi pada piring neraca. Pengukuran ini bertujuan untuk memastikan massa yang
ditimbang selalu sama pada setiap tempat di atas piring neraca.
Langkah kerja pengecekan ini adalah sebagai berikut:
1. Anak timbangan yang digunakan 1/3 atau ½ kali kapasitas maksimum
neraca.
2. Pengukuran anak timbangan pada bagian tengah, kiri, kanan,
belakang, dan depan piring timbangan
3. Masing-masing posisi dilakukan pengulangan sebanyak minimal 7
kali.
Contoh:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar