Senin, 22 Oktober 2018

Pengecekan Antara (Intermediate Checks) Neraca Analitik dalam ISO/IEC 17025:2017



Neraca analitik merupakan alat ukur yang sangat penting dalam kegiatan pengujian di Laboratorium Kimia. Neraca analitik sering digunakan untuk menimbang bahan acuan dalam pembuatan larutan standar. Neraca analitik ini juga umumnya digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur lainnya misalnya alat ukur volumetrik (diluter, labu ukur, pipet volume, buret, dll). Oleh karena itu kinerja neraca analitik sangat berpengaruh terhadap nilai hasil pengujian.
Kalibrasi berkala dan pemeliharaan neraca diperlukan untuk memastikan neraca yang digunakan sesuai dengan spesifikasinya. Neraca yang terkalibrasi dipastikan mempunyai akurasi yang sesuai dengan spesifikasi pabrik. Kalibrasi neraca dilakukan pada saat di instal, setelah di servis maupun kalibrasi/pengecekan antara. Alasan neraca perlu di kalibrasi pada saat setelah diinstal adalah :
· Pertama, karena goncangan akibat transportasi akan menyebabakn perubahan pada spesifikasi neraca
· Kedua, pembacaan elektronik dari neraca tergantung pada ketinggian dari permukaan laut.
Pengecekan antara (intermediate checks) merupakan pengecekan yang dilakukan oleh laboratorium diantara dua waktu kalibrasi untuk memastikan kinerja peralatan ukur maupun uji tetap baik. Karena pentingnya pengecekan antara ini sehingga tidak heran jika pengecekan antara diatur di dalam 2 klausul sekaligus pada standar internasional laboratorium ISO/IEC 17025:2017, yaitu klausul 6.4 (Equipment) dan klausul 7.7 (Ensuring the validity of results).

6.4.10 When intermediate checks are necessary to maintain confidence in the performance of the equipment, these checks shall be carried out according to a procedure”
6.4.10 Ketika pengecekan antara diperlukan untuk menjaga kepercayaan dalam kinerja peralatan, pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai dengan prosedur”.

Dalam klausul 7.7.1. berbunyi:
The laboratory shall have a procedure for monitoring the validity of results. The resulting data shall be recorded in such a way that trends are detectable and, where practicable, statistical techniques shall be applied to review the results. This monitoring shall be planned and reviewed and shall include, where appropriate, but not be limited to:
a)…….
e) intermediate checks on measuring equipment;”
Bagi laboratorium yang sudah atau hendak mengimplementasikan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017, pengecekan antara ini sangat penting dilakukan untuk setiap alat ukur maupun alat uji yang berpengaruh terhadap hasil uji, salah satunya adalah neraca analitik. Untuk itu hendaknya kita sebagai personil laboratorium memiliki sedikit pegetahuan mengenai bagaimana cara melakukan pengecekan antara, khususnya neraca analitik ini.

Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengecekan antara neraca analitik ini tentunya yang pertama adalah neraca analitik yang akan dikalibrasi atau dicek. Yang kedua neraca tersebut dikalibrasi menggunakan standar berat anak timbangan dengan massa jenis 8000 kg/m3. Tentu saja anak timbangan yang digunakan ini sudah dikalibrasi oleh laboratorium pengkalibrasi yang terakreditasi oleh KAN. Selain anak timbangan, pada saat kalibrasi, diperlukan standar suhu, yaitu thermometer dengan akurasi 0,2oC untuk mengukur temperatur udara di ruang kalibrasi.

Prosedur Pengecekan Antara
Sebelum dilakukan pengecekan/kalibrasi antara, hendaknya dilakukan beberapa langkah persiapan untuk menjamin validitas nilai hasil pengecekan antara tersebut. Persiapan tersebut meliputi:
· Mengumpulkan informasi yang diperlukan
· Perhatikan kondisi dan lokasi penyimpanan neraca. Buat catatan yang kira-kira akan mempengaruhi penimbangan (kebersihan, meja tidak kokoh dan tidak datar).
·  Neraca sudah dinyalakan minimal 1 jam sebelumnya.
· Tempatkan standar massa anak timbangan pada sisi neraca, dan biarkan selama beberapa saat untuk mengkondisikan ke temperatur ruang.
· Tempatkan termometer standar disebelah neraca untuk mengukur temperatur udara di ruangan
Setelah langkah persiapan tersebut maka barulah dilakukan pengecekan antara terhadap neraca analitik. Ada beberapa parameter yang dilakukan dalam pengecekan antara neraca analitik ini, yaitu sebagai berikut:

1.    Linieritas
Dalam linieritas ini digunakan minimum 5 standar acuan massa yang berbeda dari massa mendekati nol sampai dengan mendekati kapasitas neraca. Misalkan neraca dengan kapasitas 210 gram.
2.    Repeatability
Pengecekan repearability (presisi) ini dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
1.  Anak timbangan yang digunakan minimal dua buah yaitu sekitar 0,5 dan 0,9 dari kapasitas maksimum neraca analitik.
2. Masing-masing anak timbangan tersebut ditimbang 10 kali, kemudian dihitung: pembacaan rata-rata (mean), standar deviasi (SD), dan %RSD.
3. Hitung nilai keberterimaan. Neraca dalam keadaan baik apabila nilai SD yang dihasilkan kurang dari 3 kali perubahan massa terkecil (readability=d) yang dapat dideteksi oleh neraca tersebut.
      Contoh:
     

3.     Pengecekan Of Centre Loading
Pengecekan of Centre Loading merupakan pengukuran perbedaan posisi pada piring neraca. Pengukuran ini bertujuan untuk memastikan massa yang ditimbang selalu sama pada setiap tempat di atas piring neraca.
Langkah kerja pengecekan ini adalah sebagai berikut:
1.  Anak timbangan yang digunakan 1/3 atau ½ kali kapasitas maksimum neraca.
2.  Pengukuran anak timbangan pada bagian tengah, kiri, kanan, belakang, dan depan piring timbangan
3.  Masing-masing posisi dilakukan pengulangan sebanyak minimal 7 kali.
Contoh:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar