Pipet ukur/volume merupakan peralatan laboratorium yang bersifat kuantitatif. Berbagai pengujian kimia pada contoh cairan umumnya melibatkan pipet ukur, sehingga akurasi dalam proses pemipetan menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian oleh analis. Akurasi pemipetan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Temperatur
Sebagian besar faktor penting di dalam akurasi pemipetan adalah temperatur cairan. Gambar di bawah menunjukkan perubahan volume ketika cairan memiliki temperatur yang berbeda daripada temperatur pipet dan udara. Jika temperatur cairan, pipet, dan udara sama, akurasi tidak terpengaruh secara signifikan.
2. Densitas
Densitas merupakan rasio massa/volume dari larutan. Densitas bervariasi sesuai dengan temperatur dan tekanan udara. Biasanya, densitas air adalah 0,996 kg/L, ethanol 0,79 kg/L dan asam sulfat (H2SO4) 1,85 kg/L.
4 Altitude
Ketinggian geografis mempengaruhi akurasi melalui nilai tekanan udara. Penurunan tekanan udara terjadi pada altitude yang tinggi dan faktor konversi Z juga mengalami penurunan. Titik didih dari beberapa cairan juga dapat berubah mendekati temperatur ruangan, yang akan mengingkatkan kehilangan melalui evaporasi secara dramatis.
Gambar 1. Kurva pengaruh temperatur, densitas, dan altitude terhadap akurasi pemipetan
5. Teknik Pemipetan
Selain faktor-faktor lingkungan, teknik pemipetan juga memberikan pengaruh terhadap akurasi, misalkan saja posisi pemipetan yang dapat dijelaskan sebagaimana gambar berikut ini.
Selain faktor-faktor lingkungan, teknik pemipetan juga memberikan pengaruh terhadap akurasi, misalkan saja posisi pemipetan yang dapat dijelaskan sebagaimana gambar berikut ini.
Gambar 2. Pengaruh posisi pemipetan terhadap nilai akurasi
1. memipet secara vertical, ujung direndam sekitar 1 cm
ke dalam cairan
2. memipet secara vertical, ujung direndam sekitar 3 cm
ke dalam cairan
3. Memipet pada sudut 30-40o, ujung direndam
sekitar 3-4 cm ke dalam cairan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar